Halaman

Sabtu, 16 Oktober 2010

akun Q

www.friendster.com/imadedwisg
add ya...

PENCEMARAN

A. Pencemaran

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila:

  1. jumlahnya melebihi jumlah normal
  2. berada pada waktu yang tidak tepat
  3. berada pada tempat yang tidak tepat

Sifat polutan adalah:

  1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi
  2. merusak dalam jangka waktu lama.

Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

B. Penyebab Pencemaran Lingkungan

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.

Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.

Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :

  1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
  2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
  3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.

Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian. DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.

DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan

C. Macam-macam Pencemaran

Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.

  1. Menurut tempat terjadinya

    Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.

    1. Pencemaran udara

      Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.

      Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Sumber pencemaran udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri.


No

Polutan

Dihasilkan dari

1

Karbon dioksida (CO2)

Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, serta pembusukan.

2

Sulfur dioksida (SO2) nitrogen monoksida (NO)

Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan kendaraan.

3

Karbonmonoksida (CO)

Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna.

4

Kloro Fluoro Carbon (CFC)

Pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.

Karbon dioksida (CO2)

Pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas alam telah lama dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan manusia terhadap energi. Misalnya untuk berbagai keperluan rumah tangga, industri, dan pertanian. Ketika bahan bakar minyak tersebut dibakar, karbon dioksida dilepaskan ke udara. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan. Apakah dampak peningkatan CO2 terhadap lingkungan?

Karbon monoksida (CO)

Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak stabil. Karbon monoksida yang berada di kota besar sebagian besar berasal dari pembuangan gas kendaraan bermotor yang gas-gas pembakarannya tidak sempurna.Selain itu, karbon monoksida dapat berasal dari pembakaran bahan bakar fosil serta proses industri.

Karbon monoksida dalam tubuh manusia lebih cepat berikatan dengan hemoglobin daripada oksigen. Jika di udara terdapat karbon monoksida, oksigen akan kalah cepat berikatan dengan hemoglobin.

Beberapa orang akan menderita defisiensi oksigen dalam jaringan tubuhnya ketika haemoglobin darahnya berikatan dengan karbon monoksida sebesar 5%. Seorang perokok haemoglobin darahnya sering ditemukan mengandung karbon monoksida lebih dari 10%.

Defisiensi oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang menderita sakit kepala dan pusing. Kandungan karbon monoksida yang mencapai 0.1.% di udara dapat mengganggu metabolisme tubuh organisme. Oleh karena itu, ketika memanaskan mesin kendaraan di dalam garasi sebaiknya pintu garasi dibuka agar gas CO yang terbentuk tidak terakumulasi di dalam ruangan dan terhirup.

Sulfur dioksida

Sulfur dioksida dilepaskan ke udara ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan pelelehan biji logam. Konsentrasi SO2 yang masih diijinkan ialah antara 0.3 sampai 1.0 mg m-3. Akan tetapi, di daerah yang dekat dengan industri berat, konsentrasi senyawa tersebut menjadi lebih tinggi, yaitu 3.000 mg m-3 .

Peningkatan konsentrasi sulfur di atmosfer dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama menyebabkan penyakit bronkitis, radang paru-paru (pneumonia), dan gagal jantung. Partikel-partikel ini biasanya sulit dibersihkan bila sudah mencapai alveoli sehingga menyebabkan iritasi dan mengganggu pertukaran gas.

Pencemaran sulfur (sulfur oksida) di sekitar daerah pencairan tembaga dapat menyebabkan kerusakan pada vegetasi hingga mencapai jarak beberapa kilometer jauhnya. Tumbuhan mengabsorbsi sulfur dioksida dari udara melalui stomata. Tingginya konsentrasi sulfur dioksida di udara seringkali menimbulkan kerusakan pada tanaman pertanian dan perkebunan.

Nitrogen oksida

Nitrogen oksida memainkan peranan penting di dalam penyusunan jelaga fotokimia. Nitrogen dioksida dihasilkan oleh gas buangan kendaraan bermotor. Peroksiasil nitrat yang dibentuk di dalam jelaga sering menyebabkan iritasi pada mata dan paru-paru. Selain itu, bahan polutan tersebut dapat merusak tumbuhan.

Hujan asam

Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik tenaga disel dan batubara yang utama adalah sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Gas yang dihasilkan tersebut bereaksi di udara membentuk asam yang jatuh ke bumi bersama dengan hujan dan salju. Misalnya, sulfur dioksida berreaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.

2 SO2 + O2 2 SO3

Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.

SO3 + H2O H2SO4

Uap air yang telah mengandung asam ini menjadi bagian dari awan yang akhirnya turun ke bumi sebagai hujan asam atau salju asam.

Hujan asam dapat mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan perkebunan. Hujan asam juga akan mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam, misalnya jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai bangunan. Selain itu, hujan asam akan menyebabkan penurunan pH tanah, sungai, dan danau, sehingga mempengaruhi kehidupan organisme tanah, air, serta kesehatan manusia.

Efek rumah kaca (green house effect)

Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu dipemukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Gejala ini disebut efek rumah kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi di dalam rumah kaca.


Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke arah kaca. Sinar yang dipantulkan ini tidak dapat keluar dari rumah kaca dan mengalami pemantulan berulang-ulang. Energi yang dihasilkan meningkatkan suhu rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi panas.

Di bumi, radiasi panas yang berasal dari matahari ke bumi diumpamakan seperti menembus dinding kaca rumah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bumi. Sebagian radiasi dipantulkan oleh benda-benda yang berada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa merupakan radiasi infra merah. Sebagian radiasi infra merah tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas (disebut: gas rumah kaca). Gas penyerap panas yang paling penting di atmosfer adalah H2O dan CO2. Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak dapat menyerap seluruh radiasi infra merah sehingga sebagian radiasi tersebut dipantulkan kembali ke bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat atau yang disebut dengan pemanasan global (global warning).

Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam, sedangkan daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca menimbulkan perubahan iklim, misalnya suhu bumi meningkat rata-rata 3°C sampai 4°C pada abad ke-21, kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat dapat mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan kehidupan manusia.

Penipisan lapisan ozon

Lapisan ozon (O3) adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi pada ketinggian ± 30 km diatas bumi. Lapisan ozon terdapat pada lapisan atmosfer yang disebut stratosfer. Lapisan ozon ini berfungsi menahan 99% radiasi sinar Ultra violet (UV) yang dipancarkan ke matahari.

Gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang berasal dari produk aerosol (gas penyemprot), mesin pendingin dan proses pembuatan plastik atau karet busa, jika sampai ke lapisan stratosfer akan berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan dengan ozon menyebabkan terurainya molekul ozon sehingga terjadi kerusakan lapisan ozon, berupa penipisan lapisan ozon.

Penipisan lapisan ozon di beberapa tempat telah membentuk lubang seperti di atas Antartika dan kutub Utara. Lubang ini akan mengurangi fungsi lapisan ozon sebagai penahan sinar UV. Sinar UV yang sampai ke bumi akan menyebakan kerusakan pada kehidupan di bumi. Kerusakan tersebut antara lain gangguan pada rantai makanan di laut, serta kerusakan tanaman budidaya pertanian, perkebunan, serta mempengaruhi kesehatan manusia.

Radiasi

Makhluk hidup sudah lama menjadi objek dari bermacammacam bentuk radiasi. Misalnya, radiasi matahari yang mengandung sinar ultraviolet dan gelombang infra merah. Selain berasal dari matahari, radiasi dapat juga berasal dari luar angkasa, berupa sinar kosmis dan mineral-mineral radioaktif dalam batubatuan. Akan tetapi bentuk radiasi akibat aktivitas manusia akan menimbulkan polusi.

Bentuk-bentuk radiasi berupa kegiatan uji coba bom nuklir dan penggunaan bom nuklir oleh manusia dapat berupa gelombang elektromagnetik dan partikel subatomik. Kedua macam bentuk radiasi tersebut dapat mengancam kehidupan makhluk hidup.

Dampak radiasi dapat dilihat pada tingkat genetik dan sel tubuh. Dampak genetik pada interfase menyebabkan terjadinya perubahan gen pada AND atau dikenal sebagai mutasi gen. Dampak somatik (sel tubuh) adalah seseorang memiliki otak yang lebih kecil daripada ukuran normal, cacat mental, dan gangguan fisik lainnya serta leukemia.

Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.

a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.

b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah kaca.

c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.

d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.

2. Pencemaran air

Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir, limbah rumah tangga, industri, pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.

Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah organik, dan anorganik memberikan andil cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama di daerah perkotaan. Sungai yang tercemar deterjen, sampah organik dan anorganik yang mengandung miikroorganisme dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang mengunakan sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Proses penguraian sampah dan deterjen memerlukan oksigen sehingga kadar oksigen dalam air dapat berkurang. Jika kadar oskigen suatu perairaan turun sampai kurang dari 5 mg per liter, maka kehidupan biota air seperti ikan terancam.


 


Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.

a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.

b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.

c. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.

Limbah rumah tangga

Dalam rumah tangga, air digunakan untuk minum, memasak, mencuci, dan berbagai keperluan lainnya. Setelah digunakan, air dibuang atau mengalir ke selokan. Selanjutnya, air tersebut mengalir ke sungai, danau, dan laut. Air buangan rumah tangga atau dikenal sebagai limbah domestik mengandung 95% sampai 99% air dan sisanya berupa limbah organik .

Sebagian dari air buangan terdiri atas komponen nitrogen, seperti urea dan asam urik yang kemudian akan terurai menjadi amoniak dan nitrit. Pada perairan yang dimasuki oleh limbah rumah tangga biasanya akan menyebabkan populasi ganggang menjadi meningkat pesat s

Semakin ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih terurai secara sempurna sehingga kandungan oksigen dalam air kembali normal. Hewan dan tumbuhan air dapat tumbuh dengan baik.

Limbah pertanian

Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran air oleh pupuk, pestisida, dan herbisida dapat meracuni organisme air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut dan juga manusia yang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Residu pestisida seperti DDT yang terakumulasi dalam tubuh ikan dan biota lainnya dapat terbawa dalam rantai makanan ke tingkat trofil yang lebih tinggi, yaitu manusia.

Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan. Peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming).

Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organisme anaerob. Fenomena ini disebut sebagai eutrofikasi.

Limbah pertambangan

Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Setiap tahun diperkirakan jumlah kebocoran dan tumpahan minyak dari kapal tanker ke laut mencapai 3.9 juta ton sampai 6.6 juta ton. Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut, diantaranya burung dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu burung dan insang ikan mengakibatkan kematian hewan tersebut.

Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut. Sebaliknya, persediaan oksigen dalam perairan tersebut semakin berkurang. Di sana dapat ditemukan Tubifex sp., hewan air yang mampu hidup dengan baik di bawah kondisi defisiensi oksigen.

Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

3. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah berasal dari limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan.


Limbah rumah tangga terpenting adalah sampah.

Sampah dalam jumlah banyak ebagai akibat banyaknya persediaan nutrien. seperti di kota-kota besar, berperan besar dalam pencemaran tanah, air, dan udara. Tanah yang mengandung sampah diatasnya akan menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Pencemaran oleh mikroorganisme dan polutan lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan fisiknya, misalnya bau, warna, dan rasa, bahkan terdapat lapisan minyak. Beberapa jenis sampah, seperti plastik dan logam sulit terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap air

Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :

a. sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng

b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)

c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

4. Polusi suara

Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran. Ancaman serius lain bagi kualitas lingkungan manusia adalah pencemaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut kebisingan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 50 desibel (db).

Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran.

Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh mesin industri, kenderaan bermotor, dan pesawat terbang secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen. Oleh karena itu, bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang mengganggu kesehatan manusia.

D. Dampak Pencemaran Lingkungan

Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro dan makro:

Pada skala mikro atau lokal, pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia. Misalnya, udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan keracunan, jika orang tersebut terlambat ditolong dapat mengakibatkan kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro, misalnya fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.

1. Punahnya Spesies

Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.

2. Peledakan Hama

Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.

3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan

Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.

4. Kesuburan Tanah Berkurang

Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.

5. Keracunan dan Penyakit

Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunan- keturunannya. Diantara sekian banyak bahan pencemar air ada yang beracun dan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Telah anda pelajari bahwa bahan pencemar air antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As), kadmium (Cd), berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn), ada yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksidaoksida nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang(SO2 dan SO3), H2S, asam sianida (HCN), senyawa/ion klorida,

6. Pemekatan Hayati

Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.

7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca

Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.

E. Usaha-usaha Penyelesaian masalah Pencemaran Lingkungan

Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle). 

Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya. 

Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.

Penegahan masalah pencemaran lingkungan :

1. Meenempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.

2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.

3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

4. Memperluas gerakan penghijauan.

5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.

6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.

PEMBAGIAN WILAYAH WAKTU INDONESIA

Sejarah Pembagian wilayah waktu di Indonesia dimulai dengan terbitnya Keputusan Presiden RI. No.243 Tahun 1963 yang membagi Indonesia dalam 3 (tiga) wilayah waktu dan berlaku mulai 1 Januari 1964. Prinsip yang digunakan dalam pembagian wilayah waktu tersebut adalah :

1. Menuju kebentuk peraturan yang sesederhana mungkin.

2. Waktu Matahari sejati jangan sampai berbeda terlalu besar dengan waktu tolok, terutama bagi kota-kota besar/penting.

3. Batas wilayah jangan sampai membelah suatu propinsi dan pulau.

4. Memperhatikan faktor - faktor agama, politik, kegiatan masyarakat dan ekonomi, kepadatan penduduk, lalu lintas/perhubungan, sosio-psikologis serta perkembangan pembangunan.


 

Maka saat itu diputuskan pembagian wilayah waktu sebagai berikut :

1. Waktu Indonesia Barat meliputi daerah - daerah Tingkat I dan Istimewa di Sumatera, Jawa, Madura dan Bali dengan waktu tolok GMT+07.00 jam dan derajat tolok 105° BT.

2. Waktu Indonesia Tengah meliputi daerah - daerah Tingkat I di Kalimanatan, Sulawesi dan Nusa Ternggara dengan waktu tolok GMT+08.00 jam dan derajat   tolok 120° BT.

3. Waktu Indonesia Timur meliputi daerah - daerah Tingkat I di Maluku dan Irian Jaya dengan waktu tolok GMT+09.00 jam dan derajat tolok 135° BT.

Pembagian wilayah waktu di Indonesia pada saat itu oleh beberapa pihak dirasakan sudah kurang tepat lagi sehubungan dengan perkembangan pembangunan seta kegiatan ekonomi yang makin mengingkat.Sebagai contoh kota Pontianak dan kota Tegal yang terletak dalam bujur yang sama, ternyata berbeda wilayah waktunya , yaitu Pontianak masuk dalam wilayah Waktu Indonesia Tengah dan Tegal Waktu Indoensia Barat. Demikian pula dengan Denpasar yang masuk dalam wilayah Waktu Indonesia Barat, sedangkan Banjarmasin dalam wilayah Waktu Indonesia Tengah.Maka akhirnya berdasarkan berbagai pertimbangan, maka diputuskan perubahan melalui Kep.Pres RI No.41 Tahun1987 dan berlaku mulai 1 Januari 1988 jam 00.00 WIB.

Pembagian waktu tetap menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Wakatu Indonesia Tengah (WITA) dan Waktu Indonesia Timur (WIT) sesuai dengan pembagian waktu sebelumnya.Terhadap pulau Kalimantan dibagi menjadi dua wilayah, yaitu propinsi Kalimantan Barat dan Kalimanatan Tengah masuk wilayah kedalam wilayah Waktu Indoneisa Barat, sedangkan Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimnatan Selatan tetap masuk wilayah Waktu Indonesia Tengah. Propinsi Bali dimasukan kedalam wilayah Waktu Indonesia Tengah.


Penggolongan Bahan Galian Dan Bahan Galian Industri

 2.1.1. Penggolongan bahan galian berdasarkan Pemanfaatannya

Bahan galian menurut pemanfaatannya dikelompokkan atas tiga golongan :

§    Bahan galian Logam / Bijih (Ore); merupakan bahan galian yang bila dioleh dengan teknologi tertentu akan dapat diambil dan dimanfaatkan logamnya, seperti timah, besi, tembaga, nikel, emas, perak, seng, dll

§    Bahan galian Energi; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk energi, misalnya batubara dan minyak bumi.

§    Bahan galian Industri; merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk industri, seperti asbes, aspal, bentonit, batugamping, dolomit, diatomae, gipsum, halit, talk, kaolin, zeolit, tras.

 2.1.2. Penggolongan bahan galian di Republik Indonesia

Di Indonesia, penggolongan bahan galian dapat dilihat dalam Undang-Undang No 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan. Dalam UU ini, bahan galian dibagi atas tiga golongan :

§         golongan bahan galian strategis (Golongan A)

§         golongan bahan galian vital (Golongan B)

§         golongan bahan galian yang tidak termasuk dalam Golongan A atau B.

Penggolongan bahan-bahan galian didasari pada :

a.      Nilai strategis/ekonomis bahan galian terhadap Negara;

b.      Terdapatnya sesuatu bahan galian dalam alam (genese);

c.       Penggunaan bahan galian bagi industri;

d.      Pengaruhnya  terhadap kehidupan rakyat banyak;

e.      Pemberian kesempatan pengembangan pengusaha;

f.        Penyebaran pembangunan di Daerah

Selanjutnya UU 11/1967 ini ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Tentang Penggolongan Bahan Galian (PP No 27/1980), yang menyatakan sebagai berikut:

a. Golongan bahan galian yang strategis adalah:

-         minyak  bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;

-         bitumen padat, aspal;

-         antrasit, batubara, batubara muda;

-         uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip lainnya;

-         nikel, kobalt;

-         timah

b. Golongan bahan galian yang vital adalah:

-         besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan;

-         bauksit, tembaga, timbal, seng;

-         emas, platina, perak, air raksa, intan;

-         arsin, antimon, bismut;

-         yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya;

-         berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;

-         kriolit, fluorpar, barit;

-         yodium, brom, khlor, belerang;

c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan A atau B adalah:

-         nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite);

-         asbes, talk, mika, grafit, magnesit;

-         yarosit, leusit, tawas (alum), oker;

-         batu permata, batu setengah permata;

-         pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit;

-         batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth);

-         marmer, batu tulis;

-         batu kapur, dolomit, kalsit;

-         granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung unsur-unsur  mineral golongan a amupun golongan b dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.

Sementara itu, dalam bagian Penjelasan, dicantumkan bawa arti penggolongan bahan-bahan galian adalah :

  1. Bahan galian Strategis berarti strategis untuk Pertahanan dan Keamanan serta Perekonomian Negara;
  2. Bahan galian Vital berarti dapat menjamin hajat hidup orang banyak;
  3. Bahan galian yang tidak termasuk bahan galian Strategis dan Vital berarti karena sifatnya tidak langsung memerlukan pasaran yang bersifat internasional.

Dari penggolongan bahan galian di atas, terlihat bahwa bahan galian industri sebagian besar termasuk ke dalam bahan galian golongan C, walaupun beberapa jenis termasuk dalam bahan galian golongan yang lain.

 2.2. Bahan Galian Industri

2.2.1. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan cara terbentuknya

Penggolongan bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi dengan batuan tempat terdapatnya, dengan mengacu pada Tushadi dkk [1990, dalam Sukandarumidi, 1999] adalah sebagai berikut :

a.      Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen,

kelompok ini dapat dibagi menjadi :

  • Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping : Batugamping, dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat, rijang, dan gipsum.
  • Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya : bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium, mangan, felspar.

b.   Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian, perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon, andesit dan basalt, paris gunung api, dan breksi pumice.

c.   Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam & ultra basa : granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar, bauksit, mika, dan asbes

d.   Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu & endapan letakan : lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok kalsedon, kuarsa kristal, dan sirtu

e.    Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses ubahan hidrotermal : barit, gipsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas.

f.    Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf : kalsit, marmer, batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.

 2.2.2. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan pemanfaatannya

Sebagaimana telah dituliskan pada bagian sebelumnya, bahan galian industri adalah bahan galian tambang bukan bijih yang digunakan sebagai bahan baku industri; penggunaan dalam industri banyak ditentukan oleh sifat fisika seperti warna, ukuran partikel, kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain-lain. Adapun bahan bangunan / bahan galian kontruksi tidak lain adalah bahan galian industri yang belum disebtuh rekayasa teknik. Oleh sebab itu, dengan semakin majunya rekayasa teknik tidak tertutup kemungkinan jenis bahan galian industri akan bertambah jenisnya.

Berbagai klasifikasi bahan galian industri telah dipublikasikan oleh para ahli, namun sampai saat ini masih terus didiskusikan. Para ahli tersebut umumnya, mengelompokkan Bahan Galian Industri berdasarkan pemanfaatannya, misalnya Noetsaller (1988) "Profile of Industrial Minerals by End-uses Classes", dan lain-lain.

2.3.
Manfaat bahan galian berdasarkan klasifikasinya dan lokasinya di indonesia

Pemanfaatan bahan galian adalah langkah positif yang tak terhindarkan untuk mencukupi kebutuhan yang telah di tentukan oleh harga pasar mineral yang selalu mendorong upaya eksploitasi bahan galian semaksimal mungkin.

  1. Bahan galian A yaitu memiliki sifat sangat strategis dan memiliki nilai bagi negara
    1. Aspal

Tambang aspal terdapat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Aspal juga dihasilkan oleh Permigan Wonokromo, Jawa timur, sebagai hasil pengolahan minyak bumi.

  1. Kobalt
    Deskripsi fisik yang ditunjukkan kobalt adalah bersifat brittle, keras, dan merupakan transisi logam dengan magnet. Kobalt juga terdapat dalam meteorit. Endapan mineralnya dijumpai di Zaire, Morocco dan Canada. Cobalt-60 (60Co) dapat membentuk isotop buatan dengan tembakan sinar gamma (energy radiasi tinggi). Garam kobalt salts berwarna biru gelap dan seperti gelas atau bening. Banyak digunakan dalam industri. Digunakan juga untuk bahan dasar perasa makanan yang mengandung vitamin B12 dalam kadar yang tinggi.
  2. Batubara    

Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sediment yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolent yang terbagi menjadi dua, yaitu prose biokimia dan proses metamorfosis

Daerah-daerah penghasil batubara adalah :

  • Bukitasam : Pusatnya di Tanjungenim, Sumatra Selatan.
  • Kotabaru : Pulau Laut, Kalimantan Selatan.
  • Sungai Berau : Pusatnya di Samarinda, Kalimantan Timur.
  • Umbilin : Pusatnya di Sawahlunto, Sumatra Barat

Selain itu, tambang batubara terdapat juga di Bengkulu, Jawa Barat, Papua dan Sulawesi Selatan. Tambang batubara dusahakan oleh PN Batubara.

  1. Minyak bumi

Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa dan laut-laut dangkal. Sesudah mati mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar laut kemudian  bercampur dengan sedimen. Akibat tekanan lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma, dan terjadilah proses destilasi hingga terjadi minyak bumi kasar.

  • Tambang Minyak Bumi

Tambang minyak bumi antara lain terdapat di :

  • Babo : Papua
  • Cepu : Jawa Tengah
  • Delta Sungai Berantas : Jawa Timur
  • Dumai : Riau
  • Kembatin : Kalimantan Tengah
  • Kepulauan Natuna : Riau
  • Klamano    : Papua
  • Lhokseumawe : DI Aceh
  • Majalengka : JawaBarat
  • Peureuk    : Jawa Barat
  • Plaju : Sumatra Selatan
  • Pulau Bunyu : KalimantanTimur
  • Pulau Seram : Maluku
  • Pulau Tarakan : Kalimantan Timur
  • Pulau Tenggara : Maluku
  • Surolangun : Jambi
  • Sorong : Papua
  • Sungai Gerong : Sumatra Selatan
  • Sungai Mahakam : Kalimantan Timur
  • Sungai Paking : Riau
  • Tanjungpura : SumatraUtara
  • Pabrik Pengolahan Minyak Bumi

Pabrik pengolahan minyak  bumi antara lain terdapat di :

  • Balikpapan : Kalimantan Timur
  • Cepu : Jawa Tengah
  • Cilacap    : Jawa Tengah
  • Pangkalan Brandan : SumatraUtara
  • Plaju : Sumatra Selatan
  • Sungai Gerong : Sumatra Selatan
  • Wonokromo : Jawa Timur
  • Hasil Olahan Minyak Bumi

Dari minyak bumi dapat diolah menjadi bensol, bensin. Minyak tanah, premium, vaselin, parafin, malam, malariol, kerosin dan aspal.

  • Pelabuhan-Pelabuhan  Minyak

Pelabuhan minyak terdapat di Balikpapan, Pangkalansusu, Plaju,Pulau Sambu. Samudrapura, Sabang, Sungai Gerong, Tanjung Perak. dan Tarakan.

  • Pengusaha Nasional dan Asing Minyak Bumi di Indonesia
    • Pengusaha nasional Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) dan Permigan.
    • Pengusaha asing PT Caltex (California Texas Oil Company). PT Stanvac Indonesia (PTSI) dan NNGPM (Nederlandse New Guinea Petralium Maatcappy).
  1. Timah

Tambang timah terdapat di :

  • Bangkinang : Riau    
  • Dabo : Pulau Singkep
  • Manggar : Pulau Belitung
  • Sungai Liat : Pulau Bangka

Pabrik pelabuhan bijih timah terdapat di Muntok (Pulau Belitung)

  1. Nikel

Terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti dan di Kolaka. Dapat digunakan dalam baja tahan karat dalam pipa tekanan tinggi yaitu pada bagian automotif dan mesin.Nikel banyak terdapat di Kalimantan Barat, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

  1. Gas Alam

Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil yang digunakan sebagai bahan baker. Ada dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG ( liquefied natural gas ) dan LPG ( liquefied petroleum gas). Gas alam terdapat di Arun (Di Aceh) dan Bontang (Kalimantan). Gas alam Juga terdapat di daerah Jawa Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

  1. Uranium

Uranium adalah bahan yang bersifat radioaktif. Uranium telah digunakan untuk membuat bom atom. Sekarang uranium digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik dan menjadi bahan bakar yang berharga.

Bijih uranium tersebut diolah menjadi bubuk kuning untuk diangkut. Kemudian bubuk kuning itu diolah menjadi bentuk-bentuk yang berlainan sesuai dengan penggunaannya. Uranium digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir dan digunakan sebagai isotop radioaktif untuk mengobati orang yang sakit kanker.

  1. Bahan galian B yaitu golongan bahan galian vital yang memiliki nilai ekonomis tang tinggi.
  • Bauksit

    Bauksit adalah bahan baku almunium. Tambang bauksit terdapat di pulau Bintan (Riau) dan Singkawang (Kalimantan Barat). Selain itu, terdapat pula di Kalimantan Tengah.

  • Emas

    Tempat ditemukan : Sulida, Sumatra Barat

    Sistem Kristal : Isometrik

    Warna : Kuning – Emas

    Goresan : Kuning

    Kilap : Metalik

    Belahan dan pecahan : Tak – ada ; hakli ( pecahan bergerigi dengan ujung yang tajam ).

    Kekerasan : 2,5 – 3

    Berat jenis : 19,3

    Genesis : kebanyakan emas terdapat dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk melalui proses hidrotermal; dan sering bersama-sama pirit dan mineral-mineral sulfida yang lain, telurid perak-emas, skhelit dan turmalin. Bila urat-urat mengandung emas melapuk, maka emas-emas akan terpisah dan kemudian mengendap sebagai deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap di suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama pasir, dan atau kerikil-kerakal. Manfaat : sumber logam emas; dipakai untuk membuat perhiasan, instrumen-instrumen saintifik, lempengan elektrode, pelapis gigi dan emas lantakan.

  • Intan

    Tempat Ditemukan : Martapura, Kalimantan

    Sistem Cristal : isometrik.

    Warna : umumnya kuning pucat, atau tak berwarna, dapat pula coklat, putih

    sampai putih kebiruan, jingga, merah muda, biru, merah, hijau, atau hitam.

    Goresan : putih

    Belahan dan pecahan : sempurna pada ( 111 ) ; konkoidal.

    Kekerasan : 10

    Berat jenis : 3,50

    Genesis : intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri-olivin, atau porfiri kaya-flogopit; batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit aluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.

    Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batu permata.

    • Belerang

      Belerang digunakan sebagai bahan obat patek dan korek api. Tambang belerang terdapat di gunung Patuha (Jawa Barat) dan Gunung Welirang (Jawa Timur). Selain itu, terdapat pula di Jambi, Jawa Tengah, dan Sulawesi.

  • Yodium

    Tambang Yodium terdapat di Semarang( Jawa Tengah) dan Jombang (Jawa Timur). Yodium digunakan untuk bahan obat dan peramu garam dapur.

    • Mangan

      Tambang mangan terdapat di Kliripan (DI Yogyakarta) dan Tasikmalaya (Jawa Barat). Tambang mangan juga terdapat di Lampung, Maluku, NTB dan Sulawesi Utara.

    7. Tembaga

    Tambang tembaga terdapat di :

    • Cikotok    : JawaBarat
    • Kompara    : Papua    
    • Sangkarapi : Sulawesi Selatan
    • Tirtamaya : Jawa Tengah

    Selain itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi Tengah.

    Sistem cristal : isometrik.

    Warna : Merah-tembaga , atau merah-mawar terang.

    Goresan : Merah metalik.

    Belahan dan pecahan : Tak ada ; hakli

    Kekerasan : 2,5 – 3.

    Berat Jenis : 8,94.

    Genesis : sejumlah kecil tembaga nativ dijumpai pada zona oksidasi dalam deposit tembaga yang berasosiasi dengan kuprit, malakit dan azurit. Deposit primer umumnya berasosiasi dengan batuan beku basa ekstrutif, dan tembaga nativ terbentuk dari pengendapan yang dihasilkan dari reaksi antara larutan hidrotermal dan mineral-mineral oksidasi besi. Pada deposit tipe ini, tembaga nativ berasosiasi dengan khalkosit, bornit, epidot, kalsit, prehnit, datolit, khlorit, zeolit dan sejumlah kecil perak nativ. Manfaat : sumber minor bijih tembaga, banyak digunakan dalam kelistrikan, umumnya sebagai kawat, dan untuk membuat logam-logam campuran, seperti kuningan (campuran tembaga dan seng), perunggu (campuran tembaga dan timah dengan sedikit seng) dan perak Jerman (campuran tembaga seng dan nikel).

    8. Perak, Ag

    Tempat ditemukan : Irian Jaya

    Sistem Kristal : Isometrik.

    Warna : Putih – Perak

    Goresan : Coklat, atau abu-abu sampai hitam.

    Belahan dan Pecahan : Tak – ada

    Kekerasan : 2,5 – 3.

    Berat Jenis : 10,5.

    Genesis : sejumlah kecil perak nativ dapat dijumpai dalam zone oksidasi pada suatu deposit bijih, atau sebagai deposit yang mengendap dari larutan hidrotermal primer. Ada 3 jenis deposit primer, yaitu: 1. Barasosiasi dengan sulfida, zeolit, kalsit, barit, fluorit dan kuarsa, 2. Barasosiasi dengan arsenida dan sulfida kobalt, nikel dan perak, dan bismut nativ, dan 3. Berasosiasi dengan uraninit dan mineral- mineral nikel-kobalt.

    Manfaat : sumber logam perak; dipakai untuk membuat perhiasan, alat-alat makan-minum, barang-barang kerajinan tangan, alat-alat elektronik, penyepuhan dan sebagai emulsi film fotografi.

    9. Bismut, Bi

    Tempat Ditemukan : -

    Sistem Cristal : Trigonal .

    Warna : Putih perak dan corak kemerahan.

    Goresan : putih – perak berkilau.

    Belahan dan pecahan : sempurna pada ( 0001 ).

    Kekerasan : 2 – 2,5.

    Berat jenis : 9,7 -9,8.

    Genesis : Terbentuk secara hidrotermal, dapat dijumpai dalam urat-urat bersama

    bijih kobalt, nikel, timah, dan perak ; dapat juga dalam pegmatit.

    Manfaat : Sumber logam bismut ; digunakan dalam sekering listrik, obat dan kosmetik.

  1. Bahan galian C yaitu golongan bahan galian yang digunakan oleh industri.
  • Marmer

    Tambang marmer terdapat di Besok, daerah Wijak, Tulungagung (Jawa Timur). Tambang marmer juga terdapat di DI Yogyakarta, Lampung, Papua dan Sumatra Barat.

    2. Garam Batu

    Garam batu digunakan untuk  bahan obat-obatan. Garam batu banyak terdapat di Kepulauan Kei.

    3. Mika

    Tambang mika terdapat di Pulau Paleng (Sulawesi Selatan) dan Donggala (Sulawesi Tengah).

    4. Gips

    Gips banyak digunakan dalam industry keramik. Gips ditambang di daerah Cirebon, Rembang, Kalianget, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.

  • Granit

    Tambang granit terdapat di DI Yogyakarta, Lampung dan Riau.

    6. Asbes

    Tambang asbes terdapat di :

    • Kuningan : Jawa Barat
    • Papua
    • Pulau Halmahera : Maluku
    • Pulau Seram : Maluku
  • Grafit

    Tempat Ditemukan : Kepulauan Semrau, Sanggau, Kal-Bar

    Sistem Cristal : Heksagonal .

    Warna : Hitam.

    Goresan : Hitam.

    Belahan dan pecahan : Sempurna pada ( 0001 ) ; tak ada

    Kekerasan : 1 – 2.

    Berat jenis : 2,09 – 2,23Genesis : terbentuk pada lingkungan batuan metamorf, baik pada metamorf fisme regional, atau kontak. Dapat dijumpai pada batu gamping kristalin, genes, sekis, kuarsit, dan lapisan batubara termetamorf.

    Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batupermata. Grafit digunakan sebagai bahan pembuat pensil.

  • Tras

    Tras adalah sejenis batu truf. Banvak ditampung di Gunung Mulia (Jawa Tengah) dan daerah Priangan (Jawa Barat) selain itu terdapat juga di Sumatra Barat. Tras adalah batuan gunung api yang telah mengalami perubahan komposisi kimia yang disebabkan oleh pelapukan dan pengaruh kondisi air bawah tanah. Bahan galian ini berwarna putih kekuningan hingga putih kecoklatan, kompak dan padu dan agak sulit digali dengan alat sederhana. Kegunaan tras adalah untuk bahan baku batako, industri semen, campuran bahan bangunan dan semen alam. Pada saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, namun secara lokal telah dimanfaatkan penduduk untuk pembuatan batako.

Jumat, 15 Oktober 2010

HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

  1. Definisi Pajak Sebagai Wajib Pajak

Dalam hal tersebut berarti iuran kepada negara yang terbatas oleh yang wajib membayarnya (wajib pajak) yang berdasarkan UU dengan tidak mendapatkan prestasi (balas jasa) kembali yang langsung.

Namun prestasi yang diberikan oleh pemerintah adalah untuk kepentingan umum, seperti pemerintah membuat pelabuhan, jalan raya, rumah sakit, bis kota, irigasi, sekolah, dan lain sebagainya.

  1. Konsep Mendasar Dalam Menyusun Peraturan Perpajakan

Berdasarkan undang-undang/peraturan, bahwa pajak itu tidak boleh dipungut/dikenakan secara sewenang-wenang. Dalam UUD 1945 pasal 23, ditegaskan bahwa segala pemungutan pajak untuk keperluan negara harus ditetapkan dengan UU, yang berarti DPR diikutsertakan dalam memutuskannya.

Adapun yang dimaksud dalam hukum pajak adalah himpunan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah dan wajib pajak dan antara lain mengatur siapa-siapa dan dalam hal apa dikenakan pajak (objek pajak), timbulnya kewajiban pajak, cara penagihan pajak, dan sebagainya.

Sehingga dalam penyusunan peraturan perpajakan harus atas dasar antara lain:

  1. Keadilan yang merata
  2. Ekonomi sesuai perkembangannya
  3. Keuangan
  4. Praktis dalam pelaksanaannya


 

  1. Timbulnya Kewajiban Pajak

Timbulnya kewajiban pajak (kapan seseorang dapat dikenakan pajak) dapat dilihat pada UU dari masing-masing pajak. Akan tetapi secara umum ialah jika dipenuhi 2 syarat, yaitu:

  • Kewajiban pajak subyektif

    Kewajiban pajak yang melihat pada orangnya. Pada umumnya semua orang, baik manusia maupun badan-badan seperti PT, CV, FA dan yayasn yang berdomisili di Indonesia memenuhi kewajiban pajak subyektif.

  • Kewajiban pajak obyektif

    Kewajiban pajak melihat pada hal-hal yang dapat dikenakan pajak (obyektif). Seseorang manusia atau badan hukum memenuhi kewajiban pajak obyektif ini jika mendapat penghasilan, mempunyai kekayaan atau memperoleh laba yang melebihi batas minimum kena pajak yang disebut dalam UU pajak yang bersangkutan.


     

  1. Kewajiban Wajib Pajak

Setelah timbul kewajiban pajak (dapat dikenakan pajak), maka untuk menghitung jumlahnya yang dipakai sebagai dasar pengenaan pajak diperlukan bantuan dari wajib pajak dengan cara memasukkan surat pemberitahuan (SPT).

Adapun setiap orang yang menerima SPT pajak dari inspeksi pajak diwajibkan:

  • Mengisi SPT pajak itu menurut keadaan sebenarnya.
  • Menandatangani sendiri SPT tersebut.
  • Mengembalikan SPT pajak tersebut kepada inspeksi yang bersangkutan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh inspeksi pajak.

    Kewajiban dalam memberikan keterangan: wajib pajak berkewajiban untuk waktu yang ditunjuk memberikan segala keterangan baik secara tertulis maupun lisan setiap waktu hal itu dapat diminbta oleh inspeksi pajak.

    Kewajiban memperlihatkan buku-buku dan bukti-bukti pembukuan: setiap waktu diperlukan untuk penetapan pajak, kepada inspeksi pajak pada tempat dan waktu yang ditunjuk dapat meminta kepada wajib pajak untuk memperlihatkan pembukuan/bukti-bukti yang menjadi dasar pembukuan itu, baik kepada inspeksi pajak, kepada ahli-ahli/juru bahasa yang ditunjuk, yang diatur dalam KUHD pada pasal 6.

  1. Hak Yang Dipunyai Wajib Pajak

    Adapun setiap wajib pajak mempunyai hak-hak antara lain:

    1. Mengajukan permintaan untuk membetulkan, mengurangkan, membebaskan ketetapan pajak dalam hal: terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung tariff, ataupun terdapat kesalahan menentukan dasar menetapkan pajak.
    2. Mengajukan keberatan kepada Kepala Inspeksi Pajak/Direktur Jendral Pajak apabila wajib pajak keberatan terhadap ketetapan pajak (atas jumlah yang dipakai dasar pengenaan pajak), yang harus diajukan dalam waktu tiga bulan setelah tanggal surat ketetapan pajak.
    3. Mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak apabila wajib pajak keberatan atas;
      1. Keputusan yang diambil oleh Kepala Inspeksi Pajak terhadap surat keberatannya;
      2. Surat tagihan susulan/kemudian yang dikeluarkan oleh kepala inspeksi pajak.
    4. Meminta pengembalian pajak (restitusi), meminta pemindahbukuan setoran pajak ke setoran pajak lainnya atau setoran tahun berikutnya.
    5. Wajib pajak dapat pula mengajukan gugatan perdata ataupun pidana kepada Pengadilan Negeri atas dasar "perbuatan melanggar hukum = onrechtmatige daad" ataupun pembocoran rahasia dari wajib pajak yang menyebabkan timbulnya kerugian pada wajib pajak.

    Majelis Pertimbangan Pajak yang berkedudukan di Jakarta ialah suatu lembaga yang bertugas dan berkewajiban untuk memutus pada tingkat tertinggi/terakhir atas semua perselisihan-perselisihan pajak.

    Wajib pajak yang merasa belum mendapat perlakuan adil dari Instansi Perpajakan dapat mengajukan permohonan banding kepada Majelis pertimbangan pajak di Jakarta.

    Dewasa ini hokum pajak diatur dalam:

  1. Undang-undang no.6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan tata Cara Perpajakan;
  2. Undang-undang no.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan;
  3. Undang-undang no.8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai barang-barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Arti Penting Geomorfologi

Pada dasawarsa terkahir ini sudah dimulai tampak arti penting geomorfologi sebagai pendukung ilmu kebumian lainnya dan ilmu yang terkait dalam arti praktisnya. Geomorfologi sebagai ilmu mempunyai arti yang penting, seperti peranannya dalam geografi fisik dan terapannya dalam penelitian. Geomorfologi sudah mulai dimasukkan dalam ke dalam kurikulum pada fakkultas-fakultas seperti Fakultas Pertanian, Teknik, Arkeologi, dan sebagainya serta banyak penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan geomorfologi. Sebagai contohnya adalah penggunaan pendekatan geomorfologi untuk studi bencana alam, kerekayasaan, lingkungan, pemetaan tanah, pemetaan air tanah dan sebagainnya. Namun demikian, geomorfologi dalam pengajaran serta penelitian-penelitian yang bertema fisik yang non geomorfologik, uraian geomorfologi hanya sekedar ilustrasi yang tradisional dan belum dimanfaatkan untukdasar pengambilan sampel daerah ataupun analisisnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal di antaranya adalah kurangnya atau langkanya buku-buku geomorfologi.

Kajian geomorfologikal akan menghasilkan data/informasi yang utama dan pertama dari bentanglahan fisikal yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu maupun terapan praktisnya. Dalam penerapan geomorfologi pada dasarnya banyak diwarnai oleh Verstappen dalam bukunya yang berjudul "Applied Geomorphology Geomorphological Surveys for Environmental Development)" tahun 1983. Dalam buku tersebut memuat berbagai terapan geomorfologi. Adapun terapan geomorfologi yang dikemukakan oleh Verstappen tersebut adalah meliputi. Peran dan terapan geomorfologi dalam survei dan pemetaan, survei geologi, hidrologi, vegetasi, penggunaan lahan pedesaan, keteknikan, ekplorasi mineral, pengembangan dan perencanaan, analisis medan, banjir, serta bahaya alam disebabkan oleh gaya endogen.

Dari apa yang telah dikemukakan di atas, maka geomorfologi mempunyai peran dan arti yang cukup penting. Karena dalam suatu perencanaan pengemabang wilayah, memerlukan informasi dasar yang menyeluruh baik aspek fisik maupun aspek sosial. Pada aspek fisik geomorfologi dapat memberikan informasi melalui kajian dengan pendekatan geomorfologi. Pendekatan geomorfologi digunakan dalam melakakukan analisis dan klasifikasi medan (terrain analysis and classification) dengan beberapa parameter seperti yang dikemukakan oleh Zuidam, et al (1978 : 9 – 22), dimana pada intinya dalam analisis dan klasifikasi medan dapat dikemukakan sebagai berikut:

  1. Relief/morfologi meliputi bagian lereng, ketinggian, kemiringan lereng, panjang lereng, bentuk lereng, bentuk lembah, dan aspek relief yang lain.
  2. Proses geomorfologi meliputi erosi dan tipe erosi, kecepatan dan daerah yang terpengaruh; banjir yang meliputi tipe, frekuensi, durasi, kedalaman, dan daerah yang terpengaruh; gerakan massa yang meliputi tipe, kecepatan, daerah yang terpengaruh.
  3. Tipe material batuan meliputi batuan induk, material permukaan, kedalaman pelapukan.
  4. Vegetasi dan penggunaan lahan meliputi tipe vegetasi, kepadatan, tipe penggunaan lahan, periode, durasi, dan konservasi.
  5. Air tanah mencakup kelembaban permukaan, kedalaman air tanah, fluktuasi air tanah, dan kualitas air tanah.
  6. Tanah mencakup kedalaman, kandungan humus, tekstur, drainase, dan daerah berbatu.

Berdasarkan apa yang telah dikemukakan di atas, maka geomorfologi memegang peranan yang cukup penting, sebab hasil analisis dan klasifikasinya medan ataupun lahan dapat dimanfatkan untuk berbagai kepentingan. Seperti dalam bidang keteknikan, ekonomi, hidrologi dan lain sebagainya. Berbagai bentuklahan yang ada di permukaan bumi, merupakan bagian kajian dari geomorfologi terutama dan terutama tentang sifat alami, asal mula, proses perkembangan, dan komposisi material penyusunnya.

Kaitannya dengan hal tersebut Thornbury (1954) dalam Sutikno (1987: 12) menyatakan bahwa ada lima kelompok terapan geomorfologi, yaitu:

  1. Terapan geomorfologi dalam hidrologi, yang membahas hidrologi di daerah karst dan air tanah daerah glasial. Masalah hidrologi di daerah karst dapat diketahui dengan baik apabila geomorfologinya diketahui secara mendalam. Air tanah di daerah glasial tergatung pada tipe endapannya, dan tipe endapan ini dapat lebih mudah didekati dengan geomorfologi.
  2. Terapan geomorfologi dalam geologi ekonomi, yaitu membahas pendekatan geomorfologi untuk menentukan tubuh bijih, jebakan residu, mineral epigenetik, dan endapan bijih.
  3. Terapan geomorfologi dalam keteknikan, aspek keteknikan yang dibahas meliputi jalan raya, penentuan pasir, dan kerakal, pemilihan situs bendungan dan geologi militer. Terapan geomorfologi dalam keteknikan ini semua aspek geomorfologi dipertimbangkan
  4. Terapan geomorfologi dalam ekplorasi minyak, banyak unsur-unsur minyak di AS yang ditentukan dengan pendekatan geomorfologi terutama bentuklahan termasuk topografi, untuk mengenal struktur geologi dalam penentuan terdapatnya kandungan minyak.
  5. Terapan geomorfologi dalam bidang lain, yaitu menyangkut pemetaan tanah, kajian pantai, dan erosi.